Senin, 21 Juni 2010

Kekuatan Inovasi Manajemen

Gary Hamel (2007; The Future of Management; Harvard Business School Press,USA) beberapa tahun lalu telah mengadakan studi tentang sejarah inovasi manajemen. Studi dilakukan terhadap lebih dari 100 terobosan manajemen selama dua abad terakhir. Tidak dapat dielakan hal pokok dalam pelaksanaan manajemen sering mengarah pada pergeseran signifikan dalam posisi persaingan, dan sering menghasilkan keunggulan abadi pada perusahaan-perusahaan pionir. Diambil contoh, keberhasilan perusahaan-perusahaan seperti General Electric, DuPont,Toyota, and Visa sebagai pemimpin bisnis gobal. Keunggulannya terletak pada produk-produk hebat, penerapan karakter kedisiplinan, dan pemimpin yang berpandangan jauh ke depan. Itulah yang disebut sebagai inovasi manajemen. Beberapa dimensi penting yang diterapkan dalam model inovasi manajemen sehingga perusahaan kelas dunia mampu meraih keunggulan global adalah dalam hal pendekatan pengelolaan berbasis sains, pengalokasian kapital, kebijakan yang arif kepada setiap karyawan, dan membangun konsorsium global.

General Electric (GE) merupakan contoh perusahaan yang menerapkan pengelolaan bisnis berbasis sains. Pada awal 1900’an GE telah menyempurnakan temuan-temuan invensi dari Thomas Edison yang terkenal itu dengan mengembangkan laboratorium riset industri. Keberhasilan GE karena diterapkannya disiplin manajemen berbasis proses penemuan ilmiah yang rumit. Ditegaskan bahwa laboratorium ini telah mampu menghasilkan temuan-temuan kecil setiap 10 hari dan terobosan-terobosan besar setiap enam bulan. Ini bukanlah bualan percuma. Lebih dari setengah abad pada abad ke-20,GE menghasilkan paten terbanyak ketimbang perusahaan-perusahaan lainnya.

Sementara itu perusahaan DuPont pada tahun 1903, telah berperan dalam memolopori pengembangan teknik capital-budgeting dalam mengkalkulasi keuntungan dari investasi. Beberapa tahun kemudian, perusahaan juga mengembangkan cara standarisasi dalam membandingkan kinerja dari berbagai departemen dalam suatu perusahaan. Perusahaan juga menemukan model bagaimana mengalokasikan kapital secara rasional dalam penyusunan suatu proyek menarik yang potensial menguntungkan. Kemampuan dalam menghasilkan beragam model keputusan dalam pengalokasian modal telah membuat DuPont menjadi salah satu raksasa bisnis Amerika.

Dalam bidang otomotif, Toyota sebagai rajanya mobil memiliki kemampuan mengembangkan para karyawannya. Karena itu perusahaan tersebut memiliki derajad efisiensi dan mutu produk yang tinggi. Lebih dari 40 tahun lamanya, telah dilakukan perbaikan kapasitas Toyota yang bersinambung. Pendekatannya adalah memberikan kepercayaan kepada para karyawannya bahwa mereka mampu untuk memecahkan masalah yang kompleks. Karena itulah kadang-kadang orang menyebut Sistem Produksi Toyota sebagai “Sistem Manusia Berpikir”. Pada tahun 2005, perusahaan menerima lebih dari 540.000 gagasan perbaikan dari karyawan Jepang. Inilah yang disebut sebagai kebijakan Toyota yang arif dalam menghargai gagasan-gagasan para karyawan.

Sebagai contoh lain tentang inovasi manajemen adalah membangun konsorsium. Visa adalah perusahaan dunia pertama yang berhasil menerapkan inovasi kelembagaan. Ketika pada awal 1970’an bank-bank Visa membentuk sebuah konsorsium mereka meletakkan dasar untuk menjadi perusahaan satu-satunya di Amerika, yang memiliki cabang dimana-mana. Tantangan manajemennya adalah membangun sebuah organisasi yang memungkinkan bank-bank untuk berkompetisi dalam hal menarik pelanggan termasuk dalam hal infrastruktur, standar, dan pengembangan merek terkenal. Sekarang, Visa diibaratkan sebagai jaring laba-laba yang mampu mengembangkan jejaring bisnisnya dengan lebih dari 21.000 lembaga keuangan dan 1,3 milyar pemegang kartu. Setiap tahunnya, Visa mampu meraup dua triliun dolar dari jaringan yang dibangunnya-atau kira-kira sebanyak 60% dari transaksi kartu kredit sedunia.

Kasus-kasus di atas hingga kini menunjukkan secara jelas unsur keputusan yang cepat dan cerdas dalam inovasi manajemen sering berperan membantu perusahaan mengembangkan keunggulan yang bertahan lama. Tampaknya tak ada faktor yang mencerminkan instrumen yang sama dalam menjamin keberhasilan persaingan jangka panjang. Artinya setiap perusahaan memiliki inovasi manajemen dengan teknik dan keunggulannya masing-masing.

Sumber:
Tb. Sjafri Mangkuprawira
http://ronawajah.wordpress.com/2007/12/25/kekuatan-inovasi-manajemen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar